Kamis, 24 April 2014

Melekat kepada Tuhan

Memasuki bulan ke lima di 2014, mungkin menurut aku, tidak salah mengambil keputusan untuk menjejakkan kaki dipulau ini, memulai sesuatu yang baru dan menerima sesuatu yang baru.
Membuka hati untuk Tuhan itu penting, sama pentingnya seperti kita harus menerima kenyataan ketika perut lapar itu harus makan.

Mengambil keputusan untuk terjun kedalam pelayanan di ladang Tuhan, membutuhkan keterbukaan hati yang sangat lapang dan luas untuk bisa menyelami maksud dan rencana Tuhan. Siap memberi diri ini untuk dibentuk, diproses, dibakar bahkan doulos, diinjak injak.  Toh kita juga hanya sebagai hamba, yang harus siap dipakai oleh Tuhan.

Semakin dalam proses yang Tuhan izinkan, semakin besar terbuka kesempatan bagi kita untuk melekat kepada Tuhan. Anda tahu apa arti dari melekat?

Melekat itu kira kira bisa berarti, nempel terus dan tidak mau lepas. Kira kira seperti itu, yang Tuhan inginkan dari kita. Terus nempel kepada Tuhan, apapun yang terjadi. Mungkin saat kita kehilangan orang yang kita kasihi, mungkin saat kita kehilangan sesuatu yang kita hargai atau mungkin kita kehilangan segala sesuatunya. Hanya satu yang Dia pinta, tetap melekat kepada Tuhan.

Mungkin tidak semua orang bisa menerima yang namanya kehilangan, tetapi ketika hati kita melekat kepada Tuhan, Dia akan memampukan kita untuk terus berjalan dengan kepala tegak. Dan memberikan kepada kita sebuah pengharapan, yang tidak akan sia sia bagi yang menantikanNya. Dia lebih tahu apa yang baik untuk kita daripada apa yang kita pikirkan.

Mengambil dari filosofi magnet, sebuah magnet akan menarik setiap benda benda yang mengandung unsur besi yang ada disekitarnya untuk melekat kepadanya, begitu juga dengan Tuhan. Dia adalah magnet bagi setiap orang percaya, tetapi magnet juga butuh unsur, yaitu KITA sebagai anak anakNya yang siap untuk melekat kepada Dia.

Melekat kepada Tuhan, membuat kita bisa melihat kemuliaan Tuhan, itu sudah pasti. Surga rasanya dekat sekali, dalam setiap pujian penyembahan kita rasanya nyampe ke Tuhan langsung, tidak melalui perantara, dan setiap doa doa kita, seperti sinar laser yang menembus ke surga, dan suara Tuhan seperti AUDIBLE sekali, dia berbicara dengan sangat jelas.

3 hal diatas menjadi ciri ciri bagi orang yang hidupnya melekat kepada Tuhan. Hari hari ini, setelah kebangkitanNya, mataNya sedang tertuju kepada orang orang yang hatinya melekat kepada Dia. RohNya sedang berkeliling mencari jiwa jiwa yang haus dan lapar akan Dia.
Tetaplah melekat kepada Tuhan, jangan gadaikan keselamatan kita untuk hal hal yang bisa mencabut hak keselamatan itu dari kita.


Mataku tertuju padaMU
Sgnap hidupku, kusrahkan padaMu
Bimbing aku masuk rencanaMu
Tuk membesarkan krajaanMu

Ku mau mengikuti, kehendakMu ya Bapa
Ku mau slalu, menyenangkan HatiMu



Rabu, 19 Februari 2014

Akhirnya tiba di BALI....!!!!!

Sesaat mata ini terpejam didalam taksi, migren menggerayang sekeliling kepalaku dalam perjalanan menuju bandara Soekarno Hatta.. pikiranku berkecamuk sepanjang jalan, antara sumringah, khawatir, takut, senang bercampur menjadi satu, dalam beberapa jam kedepan, aku akan menuju satu tempat yang menjadi angan anganku sejak 10 tahun lalu. Pulau DEWATA BALI...!!!

Sesampainya di bandara, lekas menuju counter chek in dan segera registrasikan kartu identitas saya, rasanya sudah ingin sekali duduk didalam kabin pesawat sambil menunggu detik detik pesawat mendarat di bandara ngurah rai, dan menurut saya itu adalah detik detik yang sangat berarti dalam hidupku...

Beberapa menit menjelang bandara ngurah rai, sempat saya ngintip dari jendela pesawat, dan melihat lampu lampu pulau bali dari atas pesawat, sambil merenungkan kebaikan Tuhan, sampai sejauh ini saya dibawa oleh Dia.. dan, Puji Tuhan pesawat mendarat dengan lancar, meskipun sesampainya dibandara, ada hal yang kurang mengenakkan, ternyata tas ransel saya sudah dalam keadaan terbuka, tapi untung saja tidak ada yang hilang..

Malam pertama, di kota denpasar, nyampe sekitar pukul 21.00 WIT, seperti anak hilang tanpa tempat tinggal, akhirnya malam pertama kuputuskan untuk tidur saja dikantor bersama rekan kerja saya, Made.. Orang bali yang tidak tahu jalan di bali.. Haduhhhh...

Bangun tidur, mengucap syukur dan migren yang sudah mulai hilang, WOW.. aku menikmati pagi pertama di bali.. Sesegera mandi, dan menyusuri sepanjang jalan, dan ternyata memang betul, disini jarang sekali angkot, apalagi beca, jadi berjalan kakilah kita mencari tempat penjualan sepeda motor, yang akhirnya buntut2nya juga sepeda motor tersebut didapat dari internet.. ziahhh...

Tempat pertama yang saya datangin adalah pantai kuta, karena ini adalah pantai internasional dan menjadi ikon dari pulau bali, kesan pertama dipantai kuta ini, keadaan pantainya bagus, ramai, kita hanya cukup membayar uang parkir 2rb, bahkan terkadang kalo tukang parkirnya ga liat, cicing waeee.. upssss lol.. dan tentunya, tiket masuk FREE, u see only with two thousand.. udah bisa mandi sinar matahari..

Impian untuk hidup dibali akhirnya tercapai, senin sampai jumat kerja, dan sabtu minggu menikmati indahnya alam itu sudah menjadi program hidup disini, karena menurut saya, hidup ini terlalu singkat dan indah untuk dilewati begitu saja.. hangatnya matahari, sejuknya udara danau, menjadi faktor bagi saya untuk tetap mencintai pulau ini..

Biaya hidup dibali, tergolong standard, tergantung dari gaya hidup kita, apakah ingin yang elit atau yang standard, semua tergantung kita. makanan dari yang 7rb sampai yang 200rb juga ada. penginapan atau kos kos an disini juga masih standard seperti kota besar di jawa, tidak terlalu mahal.. dan, nyaman. dengan dentingan alunan lagu bali tiap pagi, dan bau dupa yang menjadi ciri khas pemeluk Hindu..

Keadaan masyarakat bali, cukup kondusif, terlihat begitu banyaknya pendatang baik dari luar negeri maupun domestik, yang memutuskan untuk memulai hidup baru dibali, karena masyarakat bali masih sangat percaya akan adanya hukum karma yang berlaku, jadi bisa dibilang tingkat kriminal dibali sangatlah rendah, dan itu yang membuat bali menjadi salah satu tempat wisata yang cukup aman, dimana saya buktikan sendiri, ketika suatu malam, jam 1 itu sendirian melewati jalan tol bali, dan memang betul aman tenteram...

Dari semua tempat wisata yang sudah dijalani, seperti pantai kuta, tanah lot, pantai pandawa, pantai dreamland, uluwatu, nusadua, benoa, yang paling memikat hati itu bagi saya hanya danau batur dikintamani yang terletak dikaki gunung batur, duduk disamping danau sambil menikmati sejuknya udara, dan pemandangan gunung batur yang indah, tidak berisik, tidak ramai ini mengingatkan saya pada danau toba.. luar biasaaaaa... tempat ini benar benar menghanyutkan saya, sodara sodara....

Dan.. sejauh ini, tidak ada complain untuk pulau bali.. saya beri 5 bintang....!!!