Kamar tidur identik dengan sebuah tempat yang penuh dengan
kebebasan berekspresi, mencurahkan segenap perasaan dan dimana kreativitas itu
berawal, tetapi kamar tidur juga bisa menjadi saksi bisu atas segala hal hal
yang dianggap buruk oleh manusia lain.
Mengapa harus kamar? Let’s do it, babe..
1. Sudah
pasti kamar yang dingin dirumah sakit methodist tahun 1981 menjadi awal mula
lahirnya saya setelah perjumpaan antara sel sperma dan ovum kedua orang tua saya.
2. Tinggal
bersama dengan orang tua yang dikasihi adalah impian setiap anak kecil saat
itu, dan kamar itu adalah saat saat dimana bisa bersenda gurau dengan
almarhumah, meskipun hanya dalam waktu yang singkat. 3 tahun. Tapi kenangannya
begitu mendalam.
3. Sebuah
kamar disediakan di sebuah keluarga baru, bersama dengan seorang ajudan mama
angkat bernama LUKMAN, saat itu. Karena sepeninggal almarhumah yang begitu
cepatnya.. dikamar itu juga, peristiwa demi peristiwa terjadi, di jalan Gg
pertama no 15, meskipun tidak tahu dimana letak Gg kedua, Gg ketiga dst.
Kebahagiaan masih berlanjut disana bersama orang orang yang luar biasa dan
berdisiplin tinggi.. selama hampir 10 tahun.
4. Keadaan
berubah, ekonomi berubah, dan kembali pindah, kali ini bukan sebuah kamar, tapi
cocoknya apa ya, hmmmm sebuah tempat didepan kamar di jalan Gurami no. 14..
karena situasi yang hmmm (lagi).. tp it’s ok…
5. Masalah
demi masalah mulai datang, dan mulai belajar mengambil keputusan dalam usia
yang masih dini, saat itu menginjak SMP 1 atau kalau untuk ukuran anak sekolah
zaman sekarang, di kelas 7, kembali kamar itu berpindah kekamar nenek, yang
sudah meninggal, bersebelahan dengan kamar papa dan mama tiri saat itu..
6. Tinggal
bersama dengan papa dan mama tiri, tidak terasa menghabiskan waktu hampir 4
tahun, broken home? Hmmmm… saat itu
belum, karena belum mengerti… dan akhirnya mulailah terjun dalam pergaulan,
dari jalan belitung no 16, pindah sementara kerumah sohib ku di jl. Singapore,
selama satu, iya satu bulan… disana mulai bebas dalam pergaulan, persahabatan,
sampai akhirnya….
7.Jederrrrr…
kata kawanku dari medan, kecelakaan itu tidak terhindarkan, akhirnya kamar
operasi dan ruang opname rumah sakit deli menjadi persinggahanku saat itu. Dan
karena kecelakaan tersebutlah, mengharuskan aku untuk tinggal dengan saudara
saudariku, disebuah tempat yang ramai, sesuai namanya sukaramai. Dan disinilah
aku berkenalan dengan andy lau.. lohhhhhhhhhhh
8. Selama
setahun, namanya masalah mungkin tidak pernah jauh jauh dariku, ada ada saja.
Hanya perkara sebuah Compact Disc, yang akhirnya terbukti, kalau kehilangannya
bukan karena aku, dengan terpaksa, saya harus mulai menjalanin kehidupan
sebagai anak kost di Jl. Bakaran batu simpang gandhi.. kamar baruku, dengan 4
orang penghuninya.
9. Mulai
menikmati namanya kebebasan, pergaulan bebas, tanpa adanya aturan yang
mengikat, dan tekanan biaya hidup, sampai akhirnya tamat sekolah SMU, untuk
kost lagi? Hmmmmm… biayanya dari mana? Akhirnya, kembali lagi ke rumah papa dan
tinggal bersama dengan mama tiri. Disinilah, sebuah kamar menjadi sumber
inspirasi yang sesat bersama dengan narkoba. Ya, ganja…
10.Kerja, itu dalam benakku. Tapi kerja
apa? Mengikuti arus yang akhirnya membawaku ke sebuah daerah, namanya Bagan
Batu, daerah yang luarbiasa, tapi kamarku saat itu ber AC, springbed dan
playstation.. tahun 1999 boooo…
11.Hanya 2 bulan, tidak sanggup bertahan
karena pengaruh gaya hidup, menghadapkanku kembali lagi pada rumah papa dan
tatapan sinis dari mama tiri. Haduhhhh… #tepuk_jidat
12.Kembali lagi pergaulan membawaku
berpetualangan, bosan dengan kehidupan rumah yang monoton, kembali lagi status
anak kost kusandang, bersama dengan rombongan teman temanku, rame rame kaya
tawuran, kami mulai ngekost, disebuah tempat, namanya jumhana seafood. Demi
sebuah kata “PERGAULAN”
13.Berjalannya waktu, kejadian yang
tidak terduga, yang mengharuskan aku untuk pulang kembali kerumah papa, tapi
kali ini tanpa papa dan mama tiri karena “Something happen”, kamar baruku saat
itu adalah “KAMAR PENGANTIN PAPAKU” #jebol_AC. Dan saksi hidupnya saat itu adalah
tim basket sekolahku.. hmmm.. I’m a bad boy…
14. Sesudah berjalan satu bulan, tiba
tiba telepon kantor memanggilku, diseberang sana suara papaku berbicara “Kamu
cari tempat tinggal hari ini, sebelum jam 4 sore” wadawwwwwww……… untungnya,
seorang teman menampungku, yang sudah kuanggap sebagai saudaraku sendiri, dan
disanalah kamar baruku, bersama seorang anak da ri kota kerang kisaran, bernama
JOHAN,konon ceritanya dia anak orang kaya, tapi tidurnya, hmmm ngorokxxxxx…
15.Ga enak juga ya tinggal dengan orang lain,
tiap hari harus ramah tamah, ga bisa seenak udelku.. aku putuskan pindah lagi
setelah setengah tahun berjalan, dan kali ini didepan sekolahku persis, jadi
bisa memantau pergerakan wanita cantik saat itu, disebuah konter HP, dilantai
4, pernah menjadi kamar baruku, kenangannya, pernah dipanggil oleh setan waktu
malam minggu pukul 10 malam.. idihhh… amit amit jabang bayi…
16.Setia pada pekerjaan, itu tertanam
dalam hatiku, setelah mengalami yang namanya “Pehaka”.. yang akhirnya kejujuran
itu membawaku ke sebuah kota dipematang siantar, dan sebuah losmen ditingkat 4,
menjadi kamar baruku saat itu.. dan lagi lagi, konon katanya, disana
gentayangan ribuan arwah tentara tiap malam jam 12,.. haiyooo lebay deh,
ribuan, satu aja ga pernah nongol dimataku..
17.Jrengggg jrengggg saat itu tiba juga,
at least I know who’s my parent… tapi sebelum berangkat, sebuah sofa di jalan
rahayu no 117 medan menjadi kasurku, sementara menunggu kabar selanjutnya dannn
18. Waktunya tiba, berangkat dengan modal
backpacker dan tiket pesawat mandala, meluncur kejakarta, dilanjutkan dengan
perjalanan kekota indramayu, wuihhh komplek man… komplek elit pertamina,
dijalan cilacap jadi kamar baruku…
19. Baru 2 minggu menikmatinya, harus
pindah lagi kerumah yang lebih guedee, dijalan p brandan, dan kamar baruku
lagi, tapi hanya sementara menikmati kamar baru, disarankan untuk pindah
dikamar belakang.. haduhhhh…
20. Hidup dikomplek ternyata tidak
senyaman yang aku duga, terpaksa nyari kamar baru lagi, kali ini rumah dinas
bos ku yang kuincar, dan jadi penghuni tetap selama setahun di jalan mangga
kota indramayu yang memang icon nya mangga
21. Kesuksesan bos ku juga mengharuskan
aku pindah ke mess baru, dan kamar baruku pindah kesebelah kantorku, sehingga
setiap bangun tidur, sudah melihat kantor.. arghhh
22. Dipecat (lagi) haduhhhh, ga mungkin pensiunan
masih tinggal dimess, yang akhirnya aku angkat kaki dari mess yang angker
tersebut, pindah lagi untuk ngekos di jalan apa tuh namanya, pokoknya kos kos
an itu, mengharuskan aku untuk bangun pagi, karena bisingnya anak anak sekolah
yang mau berangkat sekolahhh.. woyyyy….
23. Hanya masalah air, bung.. “mas, kalau mau nyuci baju, pake air sumur
saja” ya wis. Iya.. sebulan, cabut lagi… pindah ke toko roti, bersama beberapa
keluarga lainnya, yang mungkin lebih mirip penampungan imigran gelap, dengan
kamar mandi yang berlumut, ember yang sudah tidak kelihatan warna dasarnya,
tapi minimal disini tidak meributkan masalah air, tapi yang diributkan malah
masalah kunci pagar.. yahhhh…
24. Ujuk ujuk (artinya apa ya…) karena
kondisi yang memprihatinkan, akhirnya Tuhan berikan sebuah rumah yang
baru,maksudnya baru dibangun, dengan ukuran yang lebih luas, dinding cat baru,
semua serba baru, bukan beli rumah ya, tapi tetap saja kontraktor, maksudnya
bayar kontrak tiap bulan.. tapi kali ini berupa rumah, yahh lumayan deh kamar
baruku. Rada adem meskipun tanpa AC
25. Tiba tiba bokap pensiun, dipanggil
pulang, buka usaha aja didepan rumah, “oke dah, jadi bos siapa yg ga mau…”
tanpa modal, melangkah hanya dengan iman, menjalani kehidupan dikamar baruku
lagi selama 3 tahun, merintis Rudy Computer… dengan suka duka yang sudah
dijalani,, yang akhirnya…
26. Hari ini, malam ini, tgl 14 agustus
2012, pukul 00.10, sudah pagi kali ya, merupakan malam terakhir untuk menikmati
kamar baruku 3 tahun lalu.. diantara gigitan nyamuk yang tiba tiba sangat
agresif, mungkin punya firasat akan berpisah dengan teman tidurnya selama ini.
Sambil sesekali memandangi lemari yang sudah dibongkar dan baju baju yang sudah
di packing semua.
27. <ß- 27 broo and sist, agan agan
sekalian.. halloooo, besok aku mempunyai kamar baru lagi, kamar yang ke 27..
sebuah kamar yang juga menjadi TOKO, TOKO--- setiap orang mempunyai kebanggaan
tersendiri kalau mempunyai namanya TOKO.. hmmm, kalau menurut aku, sebuah toko
adalah sebuah tempat yang bebas untuk mengekspresikan sosialita kita dengan dunia
luar tanpa batas…
Dan mulai besok 14 agustus 2012, saya akan mempunyai sebuah
toko… sebuah toko yang saya jalani sepenuhnya dengan iman, iman yang artinya
saya percaya saya akan punya toko, meskipun saat itu saya sedang dikejar oleh
debt collector….. dan iman itu tentunya iman kepada Yesus Tuhan…
Kali ini saya akan bercerita lebih detail, proses penempatan
kamar baru saya yang ke 27.. lanjut ya, agan dan sista..
Berawal dari sebuah iman, setelah pulang dari persekutuan
doa, hanya sebait kalimat sederhana yang terucap ketika ramah tamah sepulang
doa, “bantu doa ya, saya punya rencana mau pindah dan buka toko” just that..
dan diamini oleh seluruh anggota persekutuan.
Berselang seminggu, sesuai anjuran dari Bapak Gembala Sidang,
supaya harus masuk dalam menara doa, tiap kamis malam jumat, saya sudah duduk
diam dibawah kakiNya, memuji dan menyembah, dan, akhirnya Mujizat itu terjadi..
Sehabis doa, kami semua sempat berfellow ship sambil
menikmati kacang hijau buatan ibu gembala tercinta, tetapi mata saya tertuju
kepada layar blackberry saya yang sudah dengan setia menemani selama 3 tahun,
dan saya sedang BBM dengan koko saya dijakarta. Dan I don’t know why… tiba
tiba…
“Minta nomor rekening kamu, koko besok transfer duit untuk
usaha kamu..”
Whattttt, I can’t believe that, aku berusaha menolak, “jangan,
aku masih sanggup, aku masi ingin berjuang, sampai akhirnya saya tidak sanggup,
baru koko bantu.”
Koko saya hanya berkata “itu sudah terlambat” dan mengacu
kepada kotbah pendeta 2 bulan lalu “Jangan pernah menolak berkat” langsung saya
aminkan.. Hajarr, bray.
Mujizat tidak berhenti sampai disana, besoknya langsung
kudatangi sang pemilik toko, “Bu haji, saya mau kontrak rumah ibu yang
disonoooo…”
Dalam hati saya, kalau bisa dapat 15 juta, itu sudah bagus
banget, karena letak yang strategis dan 4 tahun lalu, tempat itu merupakan
kantor tempat saya bekerja, dimana saya pernah merasakan majunya usaha boss
saya disana. Tapi Tuhan itu baik, “12,5 juta, Rud” wowwww….
“Bu, bayar 2 kali boleh? Duit kurang neh…” kata sang bu
Haji..”Bolehh…” dalam hati kukatakan “Tuhanku keren..”
Kucoba untuk meminjam kunci, untuk melihat keadaan
didalamnya, ternyata semua sudah disiapkan oleh Tuhan, sudah dicat bersih,
sudah di sekat, semua sudah ready use, OMG..
Dalam waktu singkat sesegera pesan etalase dan meja customer
service, dan setelah pemasangan etalase, yang kuisi hanya sparepart yang sudah
rusak, karena hanya sebagai pajangan saja, dan dalam hati saya berdoa, “Tuhan,
isi dengan sparepart yang baru donk”
Tuhan benar benar tunjukkan kuasanya, Tuhan jawab.. dan
mujizat kembali terjadi..
Minggu pagi, sebelum kegereja, tiba tiba saya mendapat
telepon dari jakarta yang memberitahukan kalau kakak dari mama angkat saya
sudah meninggal dunia, dan saya pun menyiapkan diri untuk berangkat kejakarta,
sesampainya dijakarta, ketemu dengan koko saya yang kedua. Ngobrol punya
ngobrol, singkat cerita dia berkata..
“Kamu butuh berapa supaya tokomu berisi..?” Tuhan, ini
apalagi… serasa grogi, jantung hampir berhenti, bukan shock karena duit, tp
kaget melihat perbuatan Tuhan.. Luarbiasa…
Saya berangkat kejakarta menggunakan kereta api, dan
pulangnya saya membawa 1 mobil penuh barang barang komputer, ini really really
PUJI TUHAN……..
Saya kembali merenungi kebaikan Tuhan, kenapa bisa begini
Tuhan? Dan Tuhan jawab..
5 tahun lalu, saya pulang kemedan dan bersama papa angkat
saya yang kedua, (bagi yang bingung, boleh mengikuti link diakhir kisah ini),
dan kami pun ngobrol, ternyata papa masi blum punya HP, cici saya meminta saya
untuk membelikan papa sebuah HP, tidak usah yang mahal asal berguna. Dan saya
pun terenyuh, saya punya kesempatan untuk membahagiakan papa. Dan singkat
cerita, saya pun belikan sebuah HP seharga 300rb rupiah.
6 bulan lalu papa kejakarta, dan saya mengunjunginya, dan
saya liat ternyata HP nya masi ada, plus nomor hp yang ditempel dibelakang HP
supaya memudahkan papa kalau mau isi pulsa, saya begitu terharu, karena
pemberian saya dijaga sampai sekarang.. dan…..
Mengingat HP itu, berkat yang diberikan oleh koko koko saya
yang merupakan anak anak dari papa angkat saya, saya merenung, apa yang saya
tabur 5 tahun lalu, Tuhan berikan saya 50 kali lipat… speechless..
Dan mulai tanggal 14 agustus 2012, saya akan menempati kamar
baru saya, sekaligus toko pertama saya, yaitu New RUDY COMPUTER, saya percaya
semua karena kasih karunia dari Tuhan…
Kesimpulannya :
1.
Jangan
pernah menyerah meskipun didalam badai, karena pelaut yang tangguh dihasilkan
dari badai laut yang ganas
2.
Tetap
setia dan mengandalkan Tuhan, jangan silau oleh berkat yang menjauhkan kita
dari Tuhan
3.
Menaburlah
dengan hati, jangan dengan motivasi karena sesuatu
UPDATE.. :
Saya tambahin satu kesaksian lagi ya,
dimana Tuhan bahkan sampai memperhatikan hal yang sekecil kecilnya.
Indramayu dilanda kekeringan, sudah 4
hari dan hamper seluruh kota tidak dapat menerima pasokan air karena seluruh
sumber air sudah kering. Dan saya pun harus berjuang untuk mendapatkan air
meskipun hanya untuk cuci muka, ya ampun.
Sehari menjelang syukuran took, saya
memanggul sebuah gallon air yang berisi air sumur dari tetangga, untuk mandi. Dalam
hati saya ngomong kepada Tuhan.. “Tuhan, besok saya mau syukuran, butuh banyak
air, mau beresin kamar, mau ngepel, ngelap semua perabot. Masa harus manggul
manggul gallon sampai bak penuh.” Dan….
Ketika saya bangun tidur, mendadak
itu bak mandi penuhhhhhhhhhhhhh…
Saya pun mulai bersemangat,
membereskan kamar tidur yang masih berantakan karena habis pindahan,
danmempersiapkan tempat untuk kedatangan jemaat Tuhan sorenya, dan saya pun
mandi dengan puasnya bersama air dari SURGA. Thanks my Good God…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar